Breaking News

Blogger Template

Selasa, 14 Mei 2013

DUTA BANGSA ACEH .


Banyak cerita tentang orang Belanda yang datang ke berbagai pelosok Nusantara dan Dunia , seolah olah Bansa Aceh hanya bisa di datangi bukan mendatangi Belanda , bahkan sejak abad ke 17 .

Pendatang pertama yang tercatat ke negeri kincir angin itu adalah utusan dari Aceh yang terdiri dari Duta Besar Abdul Zamat , Laksamana Raja Seri Mohamat dan Meras San . Mereka menumpang kapal Zeelandia dan Langhe Barcke diiringi 5 orang pembantu dan seorang juru bahasa ( orang Luxemburg bernama Leonard Werner ) dan juga pedagang dari Arab .

Selama perjalanan , mereka menyaksikan model peradaban Barat dan sempat pula memperoleh gambaran tentang pergaulan Eropa zaman itu . Ketika sudah jauh meninggalkan Tanjung Harapan , di sekitar pulau Sint Helena , kedua kapal terlibat perang melawan kapal galiung musuh .
Sesudah 2 hari di kejar , kapal musuh itu berhasil di rampas . Duta Aceh nyaris celaka , namun akhirnya bisa selamat sampai tujuan pada akhir Juli 1602 .
Walaupun ketika itu Belanda tengah terlibat perang melawan Spanyol , kedatangan Utusan Aceh tetap di sambut dengan meriah , mereka di terima dengan segala kehormatan .

Pangeran Maurits bahkan mengirimkan kereta pribadinya yang di kawal prajurit penunggang kuda untuk menjemput perutusan .
Sesudah menikmati acara santap makan mereka di terima dalam suatu audensi yang di hadiri pejabat penting seperti , Mark Graaf Brandenburg-Aspach , Land-Graaf Philips van Hessen dan Lodewijk Gunther van Nassau .
Salah seorang hadirin , Fredrich Vervou , melukiskan penampilan perutusan itu : " Dilihat dari kulitnya orang orang ini seperti orang Moor kuning ; mereka mengenakan rok panjang sampai ke bawah lutut , dengan rok sutra putih di atas rok pertama , dan belati di pinggang .
Kepalanya terlilit kain katun , mirip karangan bunga yang membelit kepala , hingga nampak rambutnya menyembul di atas kain itu .

Kain itu tak di lepas dari kepala sebagaimana kita menggunakan topi kita , tapi untuk menghormat mereka lekapkan ke dua tangan dengan ibu jari di rapatkan , lalu tangan itu di angkat tinggi tinggi , makin tinggi tangan di angkat , di anggap makin tinggi pula kehormatan itu .
Orang orang Aceh itu juga di beri kesempatan menyaksikan adegan perang dari dekat . Mereka di antar berkeliling perkemahan , Seri Mohamat di beri kesempatan menembakkan dua peluru meriam ke arah kota , selain itu mereka juga mengunjungi ke jumlah kota di Belanda .

Dalam setiap perjalanannya mereka mengatakan kekaguman atas kebersihan , ketertiban , dan ketentraman tempat yang mereka kunjungi . Setelah 15 Bulan mereka tinggal di negeri Belanda , pada Desember 1603 para utusan Bansa Aceh itu akhirnya kembali ke Tanah Rencoeng dengan kapal Delf .

by:bandar khalifah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By