Dwi Prasestya Andani salah satu dari 3.440 istri Tni Polri yang suaminya
tertembak mati di geudong lhokseumawe aceh utara saat operasi militer GAM atau
DOM, mendatangi kediaman presiden sby untuk menuntut sejumlah janji-janji
mantan presiden suharto dan megawati dalam penumpasan Gam. Saat ditanya oleh
wartawan dwi menyebutkan banyak sekali keluarga korban dari Tni polri yang
tidak di hiraukan pemerintah,padahal saat ditugaskan di aceh megawati pernah
menyatakan akan menyantuni seluruh keluarga Tni polri jika suami atau ayahnya
mati dalam peperangan di aceh, tp sampai saat ini hanya gaji pensiun dan
bintang jasa saja yang diberikan,sementara janji pendidikan untuk anak korban
tidak di santuni. Dwi menyebutka ada sekitar 3.440 Tni Polri yang mati
tertembak di aceh, tapi pemerintah selalu menutupi jumlah tersebut dan melarang
mempublikasikan kepada wartawan, saat itu wartawan Rcti Ersa siregar juga
pernah menyebutkan jumlah korban Tni Polri yang mati di aceh termasuk suaminya
dwi (letda yudistira prasetiya) salah satu personil Yonif tempur Yonzipur medan
sumatra utara yang mati bersama 2 kompi pasukan di gedong lhoukseumawe aceh
utara. Saat telah ditanda tangani Perdamaian antara Gam dan Indonesia kemarin,
dwph juga telah mendatang Pangdam Binjai,menagih janji pemerintah tapi Pangdam
menyebutkan sejumlah nama-nama pejabat pemerintah untuk di jumpai Dwi, sampai
kemarin Dwi langsung menemui Presiden Sby saat Hut Ri di kediamannya cikeas
bogor. Presiden Sby menyambut baik
kedatangan dwi dan akan memberikan dana pendidikan gratis selama 20 tahun
kepada anak-anak keluarga korban Tni polri yang mati tertembak di aceh. Usaha
dwi menemui hasil yang jelas saat penandatanganan dana itu, dengan bercucuran
air mata dwi dan 3.440 istri Tni Polri mengucapkan terimakasih kepada Sby. (md)
detik.swip.if 17 agustus 2013 jakarta selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar