Breaking News

Blogger Template

Kamis, 22 Agustus 2013

Para keluarga TNI Polri Yang Tertembak Di Aceh dan Papua Menuntut Presiden SBY

 
    Dwi Prasestya Andani salah satu dari 3.440 istri Tni Polri yang suaminya tertembak mati di geudong lhokseumawe aceh utara saat operasi militer GAM atau DOM, mendatangi kediaman presiden sby untuk menuntut sejumlah janji-janji mantan presiden suharto dan megawati dalam penumpasan Gam. Saat ditanya oleh wartawan dwi menyebutkan banyak sekali keluarga korban dari Tni polri yang tidak di hiraukan pemerintah,padahal saat ditugaskan di aceh megawati pernah menyatakan akan menyantuni seluruh keluarga Tni polri jika suami atau ayahnya mati dalam peperangan di aceh, tp sampai saat ini hanya gaji pensiun dan bintang jasa saja yang diberikan,sementara janji pendidikan untuk anak korban tidak di santuni. Dwi menyebutka ada sekitar 3.440 Tni Polri yang mati tertembak di aceh, tapi pemerintah selalu menutupi jumlah tersebut dan melarang mempublikasikan kepada wartawan, saat itu wartawan Rcti Ersa siregar juga pernah menyebutkan jumlah korban Tni Polri yang mati di aceh termasuk suaminya dwi (letda yudistira prasetiya) salah satu personil Yonif tempur Yonzipur medan sumatra utara yang mati bersama 2 kompi pasukan di gedong lhoukseumawe aceh utara. Saat telah ditanda tangani Perdamaian antara Gam dan Indonesia kemarin, dwph juga telah mendatang Pangdam Binjai,menagih janji pemerintah tapi Pangdam menyebutkan sejumlah nama-nama pejabat pemerintah untuk di jumpai Dwi, sampai kemarin Dwi langsung menemui Presiden Sby saat Hut Ri di kediamannya cikeas bogor.  Presiden Sby menyambut baik kedatangan dwi dan akan memberikan dana pendidikan gratis selama 20 tahun kepada anak-anak keluarga korban Tni polri yang mati tertembak di aceh. Usaha dwi menemui hasil yang jelas saat penandatanganan dana itu, dengan bercucuran air mata dwi dan 3.440 istri Tni Polri mengucapkan terimakasih kepada Sby. (md) detik.swip.if 17 agustus 2013 jakarta selatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By