Breaking News

Blogger Template

Senin, 08 September 2014

PANGGILAN KEHORMATAN



Walaupun kita tidak dapat lagi menguasai masa silam kita, tetapi kita masih dapat menguasai masa depan kita. Ahli-ahli sejarah memandang bahwa masa depan itu adalah kelanjutan dan perkembangan dari masa silam, tetapi dalam perkembangan dan kelanjutan ini termasuk juga kemauan, keinginan, maksud dan rencana kita sekarang. Masa depan kita untuk sebahagian besarnya bergantung pada apa yang kita lakukan pada masa sekarang. Kita dapat mengobah keadaan dan penghidupan bangsa kita yang morat-marit sekarang; kita dapat melemparkan belenggu-belenggu penjajahan Jawa; kita dapat mencapai hak menentukan nasib diri sendiri, jika kita sadar pada kepentingan bangsa kita, jika kita sadar pada kepentingan bangsa kita, jika sadar pada sejarah kita, dan pada adat istiadat kita. Tetapi suatu bangsa yang sudah hilang ingatannya, yang sudah melupakan sejarahnya, yang sudah meninggalkan adat-istiadatnya, yang tidak memahami kepentingan bangsanya sendiri, bangsa semacam ini tidak akan memperoleh hak menentukan nasib diri sendiri lagi, mereka sudah masak untuk dijajah dan diperbudakkan. Bangsa yang semacam ini sudah seperti kapal tidak berkemudi, seperti orang tidak mempunyai ingatan, tidak lagi berjalan menuju sesuatu tujuan yang tertentu dan pasti-pasti, tetapi hanya hanyut dengan tak tentu arah tujuannya. Dan mereka yang hanyut sudah kehilangan kendali atas masa-depannya sebagaimana atas masa silamnya.
Perjuangan untuk mencapai kemerdekaan dan hak menetukan nasib diri sendiri bukanlah suatu perjuangan yang sia-sia. Pertanda sejarah dalam abad yang lalu, abad ke - 19, memang menunjukkan kemenangan bagi kaum kolonialis karena pada waktu itu Hukum Internasioanl belum dijalankan, PBB belum dilahirkan; tetapi pertanda sejarah dalam abad ke-20 ini menunjukkan kemenangan yang gilang-gemilang bagi setiap gerakan kemerdekaan disegala benua, dan kekalahan yang mutlak bagi semua kaum kolonialis dalam usaha mempertahankan jajahan mereka.
Saat sejarah untuk menyatakan kemerdekaan Acheh-Sumatra, Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Sunda, Papua dan lain-lain sudah tiba di tengah-tengah kita. Kita sekarang sedang berhadap-hadapan muka dengan saat sejarah ini. Kita harus mempergunakan sa'at ini untuk menyatakan kemerdekaan kita dari kolonialisme Jawa dan mengambil kembali segala hak pusaka milik kita. Marilah kita mempergunakan kesempatan saat sejarah ini untuk membela kehormatan kita dan untuk memelihara masa depan anak keturunan kita dengan memerdekakan Tanah Ibu kita masing-masing dari penindasan kolonialis Jawa.
"Kebahagiaan hidup kita bergantung pada kemerdekaan, dan kemerdekaan bergantung pada keberanian", kata Pericles, 4000 tahun yang lalu. Apakah kita berani merdeka? Kemerdekaan sudah mengetok dipintu! Marilah kita buka pintu untuk MERDEKA!

Tengku Hasan M. di Tiro
New York, 3 Januari, 1965
Read more ...
Designed By