Breaking News

Blogger Template

Sabtu, 06 Agustus 2016

KENAPA HARUS INDONESIA


Menyimak sejarah perjalanan sebuah negara yang diberi nama Republik Indonesia semenjak dideklarasikan pada 17 Agustus 1945 sehingga hari ini nampaknya seperti belum ada sesusatu yang menguntungkan bagi rakyat yang menghuni negara tersebut secara jeneral. Kondisi seperti ini jelas terlihat kepda kita semua ketika rezim demi rezim dari pulau jawa secara berterusan dan membantai rakyat yang tidak bedosa dibeberapa wilayah yang mereka namakan bahagian daripada Indonesia. Pembantaia yang luar biasa terjadi di TIMTIM dan di Aceh, di tempat terakhir mereka telah memperlakukan bangsa yang mulia ini sebagai musuh nenek moyangnya yang disatu sisi mereka mengatakan kita sesama bangsa,  tapi disis lain mereka memeras, mangania, mewmperkosa, menyiksa dan mebantai sebuah bangsa mulia dengan sangat berencana.
Hati ini, setelah lebih setengah abad Indonesia merdekayang oleh mereka di Jakarta mengatakan negara sudah maju, tapi lebih dari setengah penduduk negeri dari rakyat jelata masih belum tahu bagaimana enak nikmat kemerdekaan, bagaimana amannya hidup di dalam negeri kaya raya ini, bagaimana caranya untuk mendapatkan pendidikan tinggi ke luar negeri seperti mereka yang berasal dari pulau Jawa, apa itu tol, kenapa pelanggaran Hak Asasi Manusia tidak pernah henti semenjak negara ini wujud sampai hari ini, dan kapan rakyat merasa aman dan merasa hidup di dalam negerinya sendiri. Tujuh puluh tahun lebih sudah negara ini merdeka nampaknya kondisi dan situasi di dalam negeri masih seperti baru dua atau tiga tahun merdeka apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Brunai Darussalam dan Singapura yang selama 30 tahun merdeka kini rakyat bisa hidup aman, tentram, makmur dan sejahtera. Mereka memiliki kemudahan fasilitas hidup yang sangat memuaskan seperti penggunaan telepon murah, rumah murah, pendidikan murah, mobil murah, jalan tol yang murah, pengurusan dengan birokrasi yang sangat mudah, kota-kotanya yang indah, bersih dan terserlah, serta hidup penuh persaudaraan sesame bangsa sepertinya hidup di alam syurga. Kalau kesehjahteraan untuk rakyat saja selama lebih 70 tahun tidak dapat diwujudkan, KENAPA MESTI INDONESIA ???
Semenjak negara ini meredeka di tangan bangsa Aceh dengan pertahanan Medan Area dan peran Radio Rimba Raya serta jasa pesawat udara Dakota RZ.I. 001 dan 002 nya, Aceh dan beberapa wilayah lainnya tidak pernah mendapatkan nikmat kemerdekaan. Sebaliknya Aceh senantiasa diletakkan pada posisi yang penuh penganiaan, pembantaian, penipuan, pembakaran dan pelanggaran Hak Asasi Manusia secara besar-besaran. Situasi seperti ini nampaknya seperti Jakarta tidak mau dan mengaku bahwa Aceh sebagai wilayah utama dan paling utama dalam negara yang mereka beri nama Indonesia ini secara operasional. Kalau memang demikian adanya maka KENAPA HARUS INDONESIA ?
Bersambung………….
Sumber : Buku Tamaddun Aceh, Hasanuddin Yusuf Adan

Read more ...

Kamis, 25 Februari 2016

PELABUHAN LANGSA ACEH MENJADI AWAL MULA BISNIS PEMILIK LIPPO GROUP (MUKHTAR RIADY)

Pohon dibonsai tak akan tumbuh besar

Setelah menepati janji kepada ibu mertua, kami berencana hijrah ke Jakarta untuk mencari peluang membangun usaha. Tapi, ayah tidak setuju karena menurut beliau sangatlah besar resiko untuk mengadu nasib di Ibu Kota yang sangat kompleks dan asing bagi saya. Lagi pula, kami tidak punya kenalan dan tidak punya cukup modal kerja.

Suatu hari, adik kakek kami bernama Li A Kim yang tinggal di Surabaya berkunjung ke Malang. Selama ini, beliau sangat memperhatikan dan menghargai usaha saya, mengenal karakter dan sepak terjang saya. Beliau sangat setuju dengan ide saya berjuang di Ibu Kota. Beliau berkata, “pohon yang dibonsai tidak akan tumbuh besar. Hanya pohon yang berada di hutan bebas dan luas akan tumbuh besar dan subur.”
Pada mulanya, gaya berusaha saya agak konservatif, seperti umumnya orang hinghua di Indonesia, yaitu berdagang sepeda dan alat-alat perlengkapannya. Setibanya di Jakarta, terlebih dahulu saya mempelajari saya mempelejari dan mencari data sumber perdagangan sepeda di Indonesia. Saya menyelidiki pengimpor di Jakarta yang menyuplai para pengusaha di Surabaya. Ternyata, sumber impor sepeda bukan dari Jakarta, tapi dari Medan .
Setelah saya selediki di Medan, rupanya barang-barang tersebut masuk dari Langsa, Aceh. Semula, saya mengira Langsa pastilah kota besar. Ternyata, Langsa hanyalah kota pelabuhan kecil dan terpencil. Sarana jalan disana sangat ketinggalan, tanpa aspal, masih tanah berlubang tidak merata. Kalau turun hujan, ban mobilpun pun harus memakai rantai agar tak tegelincir sehingga kecepatan kendaraan tak bisa bisa lebih dari 20 kilometer perjam. Akibatnya, jarak jalan yang 200 kilometer perjam. Akibatnya, jarak jalan yang 200 kilometer itu haru ditempuh dalam waktu lebih dari 10 jam. Sekalipun kota pelabuhan Langsa kecil, hanya punya dua jalan kecil, ada banyak losmen yang selalu penuh dengan tamu yang lalu lalang. Kondisi losmen yang adapun sangat beruk, ruangannya kotor, banyak nyamuk, dan airnya agak asin.

Suatu malam saya menginap di losmen. Rasanya sungguh tidak nyaman, bahkan tersiksa. Akan tetapi, Langsa adalah kota yang makmur. Banyak pedagang datang silih berganti yang jumlahnya melebihi jumlah penduduk setempat. Pelabuhan Langsa tidak besar, tapi penuh tumpukan container, bahkan meluap sampai ke pelataran lapangan luar. Yang mengherankan, dalam sarana dan kondisi hidup yang begitu buruk, mengapa begitu banyak pedagang yang datang? Mengapa barang-barang impor tersebut tidak masuk dari pelabuhan besar, seperti Jakarta atau Surabaya?

Kemudian saya mendapat jawabannya. Ternyata, cara penguatan bea masuk Pelabuhan Langsa menggunakan system borongan per container, bukan dari nilai barangnya. Langsa tampaknya sudah merupakan pelabuhan bebas terselubung yang tambaknya sudah merupakan pelabuhan bebas terselubung yang sangar menguntungkan pengimpor. Oleh karena itu, seburuk apapun fasilitas hidup, tetap saja banyak pedagang yang berdatangan.

Dalam kondisi demikian, saya piker lebih baik memasukkan barang dengan volume kecil yang berharga tinggi sehingga untungnya pasti lebih besar. Umpamanya, produk tekstil berkualita tinggi dan alat elektronik tentu akan lebih menguntungkan daripada suku cadang sepeda.
Dikutip dari buku Otobiografy MOCHTAR RIADY Manusia Ide
Read more ...
Designed By