Breaking News

Blogger Template

Senin, 02 Februari 2015

SAMUDRA PASAI SEBAGAI BANDAR NIAGA

        
        Pada Abad ke-13 Pasai dan Pidie menjadi pusat perdagangan International yang salah satu ekspor utamanya adalah lada. Pedagang-pedagang dari anak benua India terdiri dari orang-orang Gujarat, Benggala, dan keling serta pedagang-pedagang dari Pagu, Siam, dan Kedah menjalankan kegiatan perdagangandi Selat Malaka, yang sebahagian berdagagang di Pasai, sebahagian lagi di Pidie dab selebihnya menjalankan perdagangan di Selat Malaka. Hubungan perdagangan antara Pasai dengan Jawa berkembang dengan pesatnya. Di Samudra Pasai pedagang-pedagang Jawa mendapat hak istimewa yang dibebaskannya mereka dari bea cukai impor ekspor atas barang-barang dagangan yang dibawa mereka.


         Tome Pires memperkirakan Pasai mengekspor lada kira-kira 8.000 sampai 10.000  bahar setiap tahun, 15.000 bahar jika terjadi panen melimbah.isamping mengekspor lada Samudra Pasai juga mengekspor sutra, kapur barus, dan emas dari daerah-daerah pedalaman. Dipercayai bahwa metode memproses sutra diperkenalkandi Samudra Pasai oleh orang-orang Cina. Giovani da Empoli memberikan informasi bahwa Sultan Pasai berjanji akan menyerahkan sutra kepada orang-orang Portugis untuk diekspor tentu dengan pembayaran terlebih dahulu. Sebelum itu Baginda memasukkan sutra kepada pedagang-pedagang gujarat yang kemudiaan menukarkan sutra itu dengan berbagai bahan dari Cambay India dan barang-barang dagangan lain yang berharga 100.000 dukat.





Sumber : Alfian. T. Ibrahim, Wajah Aceh Dalam Lintasan Sejarah, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2005.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By