Breaking News

Blogger Template

Selasa, 03 Februari 2015

Siapa Snouck Hurgronje ?





Nama samarannya adalah Abdul al-Ghaffar seorang ahli ilmu pengetahuan, tetapi hanyalah seorang mata-mata.

Abdul Ghaffar, nama samaran sarjana BelandaProf. DR. C. Snouck Hurgronje, ketika ia menyamar sebagai seorang muslim mengadakan penelitian di Jeddah dan Mekkah (1884-1885), pengetahuan Snouck Hurgronje itu kemudian digunakan untuk dan sebagai landasan untuk politik pemerintaahan belanda menindas pergerakan kebangsaan Indonesia khususnya dalam penyerangan Aceh yang berdasarkan ajaran Islam seperti Perang Aceh dan Serekat Islam. 


Penyelidikan di Mekkah ternyata nanti akan sangat membantu dalam penyusunan laporannya tentang Aceh, suatu karangan yang kemudian diperluas yang menjadi buku “De Atjehers” terbit dalam dua jilid. Walaupun dipersoalkan oleh VK (Van Koningsveld), dalam jilid kedua S.H. tidak menyebutkan sumber dari datanya.
Dalam laporan Aceh ini S.H. menyanjurkan suatu cara politik kepada Pemerintah Kolonial Belanda untuk menghajar tanpa ampun terhadap Bangsa Aceh.
Hal ini sesuai dengan pendiriannya yang cukup terkenal Snouck Horgrunje adalah selama para pemuka agama tidak berpolitik, maka perlu dibiarkan artinya tidak perlu dibinasakan atau dihancurkan . akan tetapi kalau melancarkan gerakan politik oleh pemuka agama, maka harus dihancurkan secara tanpa ampun, maka tidak mengherankan apabila Snouck Hurgroje di Timur Tengah dikenal sebagai beststrijdervan de Islam (yang memerangi).


Dr. Snouck hurgroje, seorang orientalis besar pada zamannya, oleh kebanyakan orang Indonesia, Snouck Hurgroje dianggap sebagai kaki tangan Pemerintah Kolonial Belanda atau kaum Imperialis; alat kaum penjajah; sehingga segala ulah dan sikapnya dianggap sangat menguntungkan Kolonialis Belanda semata. Dan S.H seorang sarjana yang besar, namun juga dipenuhi oleh keanehan-keaneha tertentu.
Sumber : Snouck Hurgroje, Aceh Di Mata Kolonialis, Yayasan Soko Guru, Jakarta,1985.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By